Dalam survei disebutkannya terkonfirmasi perkembangan teknologi belum dimanfaatkan untuk hal yang baik bagi masyarakat. Ia juga mengusulkan nilai nilai kebudayaan yang perlu dijaga di tengah masyarakat adalah yang meningkatkan mutu kemanusiaan, keadaban dan persatuan. “Untuk merawatnya perlu kontiniu, konfurgen dan konektifitas,” jelasnya
Hal yang sama juga disampaikan oleh Prof. Nursyirwan Effendi dalam hasil survei juga terungkap bahwa budaya global tidak memberikan pengaruh yang kuat terhadap kemajuan bangsa. Antropolog dari Universitas Andalas itu juga memberikan tajuk hasil survei sebagai mengubah kebudayan sebagai kekuatan bangsa menuju indonesia emas 2045
“Pembangunan kebudayaan sebagai modal utama kemajuan bangsa tahun 2045,” terangnya.
Acara presentasi hasil survei hari ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menuju acara puncak yaitu kongres kebudayaan 2022: Menuju Indonesia emas 2045. Kongres nanti akan diselenggarakan sebagai wujud dari program dari Yayasan Pusat Kebudayaan minangkabau, dibawah ketua Dewan Pembina, Irman Gusman.
Kongres Kebudayaan yang akan dihelat direncanakan pada bulan Desember 2045, akan membicarakan, membahas dan merumuskan peran Kebudayaan Indonesia membentuk karakter bangsa guna mencapai tahun emas 2045. (*)