Lokasi pergelaran kegiatan (-red) bisa berbagai macam. Ada yang digelar di areal persawahan dengan kondisi becek-dalam bahasa disebut lanyah. Masyarakat memberi nama . Adalagi yang dilaksanakan di pinggir pantai, Festivalnya disebut dengan . Kalau diartikan kira – kira Silat di laut.

Adalah , , Indonesia menggelar festival “Silek On The Sea” dan “Fotografi” Tahun 2021 Tingkat Sumatera Barat.

Menurut situs kotapariaman.go.id festival pertama itu dibuka oleh Walikota Pariaman Genius Umar di Pentas Seni Pantai Kata Kota Pariaman, Sabtu (30/10) resmi dimulai. Kegiatan itupun didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata Indonesia.

“Festival silek on the sea dan Fotografi Tahun 2021 terselenggara berkat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata. Festival ini dilaksanakan Sabtu dan Minggu Tanggal 30 dan 31 Oktober 2021. Tidak hanya festival silek saja yang dilaksanakan, namun juga ada lomba fotografi dan pameran serta pasar kuliner ekraf, “ ungkap Genius Umar.

Kota Pariaman terletak di pesisir pantai barat Sumatera. Pesisir pantai dan pulau-pulau adalah aset Kota Pariaman, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan adanya kunjungan wisatawan. Dengan melestarikan budaya silek di pesisir pantai, akan lebih menarik wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman.

“Festival silek on the sea dan fotografi yang diikuti oleh 19 kabupaten dan kota memperebutkan total hadiah Rp 75 jt dan melibatkan seluruh perguruan silat se Sumatera Barat. Untuk yang dilombakan pada silek ini adalah silek tradisi berpasangan putra dan putri serta lomba fotografi dengan tema Festival Silek on the Sea (FSotS) Kota Pariaman 2021, “ tambahnya.

Direktur Event Daerah /Baparekraf, Reza Fahlevi, dalam keterangannya, Minggu (31/10/2021), mengatakan kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid pada 30 dan 31 Oktober 2021 di Pentas Seni Pantai Kata Pariaman ini merupakan bentuk aktualisasi nilai budaya masyarakat di sekitar pesisir pantai Kota Pariaman.

“Kegiatan yang dilatarbelakangi aktivitas masyarakat berlatih silat di ruang terbuka ini merupakan atraksi budaya yang diharapkan mampu menarik pengunjung berwisata ke Kota Pariaman sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman, dan mampu memberi kesan positif di tengah pandemi COVID-19 serta untuk melestarikan tradisi dan nilai budaya lokal,” kata Reza. (*)