Silek Tigo Bulan - Kemendikbud

Salah satu jenis Melayu Sungai Rokan yang paling terkenal adalah Tigo Bulan (silat tiga bulan).

Jenis silat ini di kemudian hari dibagi menjadi dua yaitu sendeng dan tondan. Gelanggang yang mengutamakan pelajaran dan latihan gerak ketangkasan disebut tondan. Sedangkan gelanggang yang lebih mengutamakan ketahanan fisik disebut sendeng.

Kebanyakan orang lebih suka belajar tondan terlebih dahulu baru kemudian belajar sendeng. Selain silat yang tersebut di atas masih ada istilah silek rimau (), silek boruk (silat beruk), silek ula (silat ular), yang muncul karena perilaku pendekar itu seperti harimau, beruk atau ular.

Inti pelajaran silat adalah memahirkan penggunaan nur (cahaya). Cahaya itu terbagi tiga, dua di antaranya mempunyai warna khas, dan satu lagi tidak dapat diwujudkan. Ketiga jenis cahaya itu berubah-ubah warnanya. Selama tiga bulan itulah murid mompolasinkan (memahirkan) penggunaan cahaya tersebut dalam gerak silat.

Untuk menamatkan pelajaran silat ini diperlukan waktu selama tiga bulan gerak di tanah, ditambah 10 hari untuk menamatkan (kaji batin). hitungan 10 hari adalah kaji di rumah berupa; tujuh hari belajar kaji batin, sehari kaji duduk (silat dalam posisi duduk), sehari kaji togak (silat dalam posisi berdiri), dan sehari hari kaji guliang (silat dalam posisi guling).

Kaji guling ini dilakukan dengan mandi berlimau terlebih dulu, kemudian guru menggulingkan muridnya. Dalam keadaan guling tersebut murid diserang dengan tikaman pisau belati. Murid yang guling tadi pasti dapat menghindar karena telah josom.

Related posts