Ilmu silat bersifat batiniyah diturunkan kepada murid-murid, agar mutu silat mempunyai bobot yang dikehendaki dan tambahan lagi setiap pengawal akan menjadi seorang yang sakti mendraguna, dan berwibawa.
Kaji silek batin misalnya, adalah Ilmu Silat yang berkembang seiring dengan proses Islamisasi yang dilakukan oleh para ‘Ulama Thariqat di Tanah minangkabau. Maka, Kaji silek Batin tidak lepas dari ajaran tarekat tersebut. Langkah-langkah dalam gerakan Silatnya pun membentuk Alif-Lam, Lam-Ha, Mim-Ha, dan Mim-Dal.
Dalam tambo dinyatakan juga, bahwa Ninik Datuk Suridiraja memiliki juga “kepandaian batiniyah yang disebut Gayuang”. (I.Dt Sangguno Dirajo, 1919:22)
- Gayuang Lahir , yaitu suatu ilmu silat untuk dipakai menyerang lawan dengan menggunakan empu jari kaki dengan tiga macam sasaran : a. Di sekitar leher, yaitu jakun/halkum dan tenggorokan. b. Di sekitar lipatan perut, yaitu hulu hati dan pusar. c. Di sekitar selangkang, yaitu kemaluan Ketiga sasaran empuk itu dinamakan sasaran ” Sajangka dua jari ” .
- Gayuang angin, yakni menyerang lawan dengan menggunakan tenaga batin melalui cara bersalaman, jentikan atau senggolan telunjuk. sasarannya ialah jeroan yang terdiri atas rangkai jantung, rangkai hati, dan rangkai limpa.
Ilmu Gayuang yang dimiliki Ninik Datuk Suri Diraja yang disebut “Gayuang” dalam Tambo itu ialah Gayuang jenis yang kedua, yaitu gayuang angin. Kepandaian silat dengan gayuang angin itu tanpa menggunakan peralatan.
Jika penggunaan tenaga batin itu dengan memakai peralatan, maka ada bermacam jenisnya, yaitu :
- Juhuang, yang di Jawa disebut sebagai Teluh, dengan alat2 semacam paku dan jarum, pisau kecil dll.
- Parmayo, benda2 pipih dari besi yang mudah dilayangkan.
- Sewai, sejenis boneka yang ditikam berulangkali
- Tinggam, seperti Sewai juga, tetapi alat tikamnya dibenamkan pada boneka
Kepandaian Silat menggunakan tenaga batin yang sudah disebutkan diatas, sampai sekarang masih disimpan oleh kalangan pesilat; terutama pesilat-pesilat tua. Ilmu tersebut disebut sebagai istilah ”PANARUHAN” atau simpanan.